Kisi blog

Blog ini menerangkan tentang seputar pengobatan athibun nabawy ( Bekam dan terapi herbal ) dengan pengobatan Kiropraksi ( Pembenahan Tulang Belakang). Dan Saya sinergikan dengan metode Timur dan Barat.

Minggu, 30 Januari 2011

tanaman obat Cabai Merah (Capsicum Annuum L.)



tanaman obat Cabai Merah tanaman obat Cabai berasal dari Amerika tropis, tanaman herbal ini tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia umumnya tumbuhan herbal cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang tumbuh liar.tumbuhan obat ini sangat membutuhkannya untuk menambah nafsu makan.
 tanaman herbal cabai merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasarkan ukuran, rasa pedasbentuk, dan warna buahnya. Cabal merah dapat diperbanyak dengan biji.
BAGIAN YANG BISA DIGUNAKAN Buat rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan meningkatkan nafsu makan. Getah daun muda untuk mempermudah persalinan.
CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 gram buah, haluskan sampai menjadi serbuk.
Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 gram buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres.
Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok.
 Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka, sakit gigi,bisul Luka, bisul Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Rematik Seduh 10 gram serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.

Bawang merah (allium cepa )



tumbuhan obat Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng.)


tanaman obat
tanaman herbal ini merupakan pohon buah dapat mencapai tinggi 15-30 meter. tanaman obat unik ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa biasanya tumbuh liar di hutan atau ditanam,

tumbuhan herbal bertangkai pendek, bulat telur sampai lanset, tepi rata bergelombang, ujung runcing.tumbuhan obat ini berbuah kecil-kecil dengan panjang sekitar 1 cm, warna hijau, bila masak akan menjadi ungu kehitaman,rasanya manis sedikit asam. Perbanyakan dengan biji dan okulasi.

Darah tinggi
buni matang 30 butir cuci,Kunyah halus, bijinya dibuang,daging buahnya ditelan, lalu minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.

Jantung berdebar
buni yang masak 25 buah, daun muda kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis)6 lembar, daun sembung (Blumea balsam itera L.)10 tembar, kayu manis seukuran 1 jari, jahe 1/2 jari, gula enau 2 jari,cuci,potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas.saring,minum.Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas.

Kurang darah
buni yang masak 50 buah, asam kawak 2 jari, rimpang kunyit 3/4 jari, cuci,tumbuk halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum,1 sendok makan madu, aduk rata, Peras,saring, minum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Sifilis
Buah buni yang masak 50 buah, daun sambiloto(Andrographis paniculata)50 lembar, daun ngokilo 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun pegagan (Centelia asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali(Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari, cuci,potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas,saring,minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

* tumbuhan herbal Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f.)
* tanaman obat Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L,)

Video Bekam Part 3

Video Bekam Part 2

Senin, 10 Januari 2011

video bekam part 1

Waktu Berbekam (Tanggal yang baik, Hari yang baik dan Hari yang buruk)


Sebagaimana kita tahu Bekam adalah pengobatan terbaik dan paling utama menurut Sunnah Rasul. Diantara tiga hal pengobatan utama yang disebutkan Rasululloh SAW (Madu dan sundutan besi panas). Bahkan bekam adalah suruhan langsung para malaikat Alloh yang bertemu dengan Rasul SAW ketika Beliau di-isra'kan. Sebagaimana hadist Beliau
Pada malam aku di-isra'kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: "Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam." (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir 2/731)

Banyak orang bertanya Kapankan waktu terbaik untuk berbekam. Serta waktu yang dilarang untuk berbekam. Itu kapan ..??
Untuk tanggal-tanggal berapa sajakah kita baik untuk berbekam.
Saikh Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitab ath-Thibb an-Nabawiy mengutip beberapa hadits Nabi Saw, mengenai waktu terbaik untuk berbekam, seperti hadits yang diriwayatkan oleh aat-tirmidzi dalm Jami’-nya dari hadits Ibnu Abbas secara marfu:
“Sesungguhnya waktu terbaik melakukan bekam adalah pada tanggal 17, 19, dan 21 setiap bulannya.” (HR. at-Tirmidzi)
Ada juga hadits Abu Hurairah ra. Dalam Sunan Abu Dawud yang disebutkan secara marfu’ bahwa Rosulullah Saw.bersabda:
“Barang siapa melakukan bekam pada tanggal 17, 19 atau 21, akan sembuh dari setiap penyakitnya.” (HR.Abu Dawud)
Dalam syarah kitab ath-Thibb an-Nabawiy dijelaskan bahwa kedua hadits di atas adalah lemah, karena di dalamnya ada perawi hadits bernama Abbad bin Manshur dan Said bin Abdurrahman al Jumahi, yang keduanya diketahui sebagai perawi hadits yang lemah.

Nah kapan waktu / hari yang dilarang untuk berbekam. Ulama sepakat bahwa hari Rabu adalah hari yang dilarang untuk berbekam. Dikarenakan
Al-Khallal meriwayatkan dari Abu Salamah dan Abu Said al-Maqburi, dari Abu Hurairah secara marfu’:”Barang siapa melakukan bekam pada hari rabu atau hari sabtu, lalu ia terserang penyakit panu atau kusta, hendaknya ia menyalah kan dirinya sendiri,”
Dalam kitab al-Afrad diriwatkan oleh ad-Duruquthni dari hadits Nafi bahwa ia menceritakan: Abdullah bin Umar pernah bercerita kepadaku,”Darahku bergolak,tolong panggilkan seorang tukang bekam. Tetapi jangan anak kecil atau orang yang sudah tua renta. Karena aku pernah mendengar Rosulullah Saw, bersabda;
“Bekam itu bisa menambah daya tahan tubuh, bisa menambah kemampuan berpikir. Lakukanlah bekam dengan menyebut nama Allah. Namun jangan kalian lakukan pada hari kamis, jum’at, sabtu, dan ahad. Lakukanlah pada hari senin. Lepra dan kusta hanya turun pada hari rabu.”
Ad-Duruquthni berkata,”Ziyad bin Yahya menyendiri dalm meriwayatkan hadits tersebut, dan Ayyub telah meriwayatkannya dari Nafi’, dalam riwayat ini Beliau Saw. bersabda,”Berbekamlah kalian pada hari senin dan selasa dan janganlah kalian berbekam pada hari rabu,”

Nah, lalu hari apa yang baik untuk berbekam
bu Dawud juga meriwayatkan dalam hadits Abu Bakrah bahwa Beliau tidak suka melakukan bekam pada hari selasa . Beliau mengatakan bahwa Rosulullah Saw pernah bersabda,”Hari selasa adalah hari berdarah .Ada satu waktu di hari itu dimana darah tidak bisa berhenti mengalir.”

Namun Rasululloh SAW sendiripun melakukan berbekam disaat kapan saja beliau menderita sakit. Bahkan ketika beliau melaksanakan Ihrom dan ketika Beliau melaksanakan puasa.
Dari Bisyr bin Hilal al-Bashri menceritakan kepada kami, Abu al-Warits bin Sa’id memberitahukan kepada kami, Ayub memberitahukan kepada kami, dari Ibnu Abbas, ia berkata:
“Rosulullah SAW. berbekam padahal Beliau sedang berihram dan berpuasa.”

Kesimpulannya, Kesimpulannya, jika anda ingin menjaga kesehatan anda, meskipun saat itu anda tidak sakit, maka berbekam rutin pada pertengahan bulan itu adalah pilihan terbaik. Dan jika anda merasa mengalami sakit, maka berbekam ketika sakit tentu lebih baik lagi, karena ketika itu darah lebih bergolak. Artinya, memang tidak perlu menunggu sampai tgl 17, 19 dan 21. Perihal berbekam bisa dilakukan kapan saja saat dibutuhkan. Bahkan untuk terapi penyembuhan penyakit, berbekam dapat dilakukan secara rutin, tidak harus menunggu waktu-waktu tertentu,karena penyakit itu bisa dating kapan saja.

sumber dari Http://bekam-abuazzam.blogspot.com

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM [CUPPING]

Anjuran Berbekam

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :

الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)


Macam-Macam Bekam

  1. Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.

Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
  1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  4. Biarkan selama 3-5 menit.
  5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
  6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
  7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
  8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
  9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
  10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
  11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.


  1. Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.

Cara Melakukan Bekam Kering :
  1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
  6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
  7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.

  1. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.

Cara Melakukan Bekam Seluncur :
  1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
  5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.

  1. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

Cara Melakukan Bekam Cepat :
  1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
  2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
  4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.


Diagnosis Penyakit Dengan Bekam

Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”

Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
  1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
  2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
  4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
  5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
  9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam

  1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
  2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
  3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
  4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
  5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
  6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
  7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
  8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
  9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
  10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.


Larangan-Larangan Bekam

  1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
  2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
  3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
  4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
  5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
  6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
  7. Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
  8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
  9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
  10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
  11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
  12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
  13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
  14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
  15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
  16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
  17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
  18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
  19. Dilarang membekam area berikut :
    1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
    2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
    3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
Contoh Area Bekam :
dry-cupping-asthma.jpg

wet-cupping-asthma.jpg


 (Akan berlanjut pada gambar berikutnya -insya Alloh-, semoga Alloh memudahkannya)

dari : abusalma.wordpress.com
from  thibun nabawi